adhyaksanews.online, Belitung
Proyek Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batu Mentas di Desa Bulutumbang, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut menjadi sorotoan sensasional publik dan diduga seumur jagung.
Pasalnya, dinding bak filter air sudah alami kebocoran parah. Proyek dengan sumber Dana APBN Tahun 2020 dengan Nilai kontrak Rp 75,447,537,000 yang di kerjakan oleh PT .Cipta crown simbol dengan kerja sama PT .Fajarindah satyahugraha tersebut terkesan asal jadi.
Dari pantauan awak media di lapangan pada Selasa (11/04/23), bahwa terpampang jelas kalau kebocoran dan rembesan air keluar pada dinding coran box filter tersebut telihat hampir keseluruhan bocor.
Saat di konfirmasi wartawan, Teo selaku pekerja(operator) mengatakan, itu kebocoran sudah lama dan pernah dilakukan penambalan hingga selang berapa bulan bocor lagi.
“Kebocoran itu sudah lama, untuk pekerjaan penambalan aja di kerjakan orang luar Belitung” sebut teo kepada adhyaksa news
Berlanjut, Firman selaku stap (TPK) saat di konfirmasi melalui smbungan seluler menjelaskan, Bahwa dia membenarkan box filter memang bocor dalam tahap perbaikan.
Lanjut Firman mengatakan sudah PHO atau serah terima cuma terkendala dalam perbaikan saja.
” Memang itu dalam tahap perbaikan pak, dan benar sudah PHO, saya cuma sebagai stap pak kodri” terang firman Jumat (14/04/23).
Terpisah, direktur PDAM Belitung Badia saat di konfirmasi malah mengatakan, belum ada serah terima, itu masih dalam pemeliharaan dan tanggung jawab mereka dan kita dari PDAM belum ada beban untuk perbaikan apapun.
“Kita merasa belum ada beban untuk perbaikan karna itu belum serah terima ke PDAM”. Sebut Badia Jumat (14/04/23)
sampai berita ini di terbitkan, media adhyaksa news masih berupaya menggali dan mengonfirmasi dari pihak terkait. (Pit)
( Tim adhyaksanews )