Agus Adaw : Walikota Molen Mendapat ‘Raport Merah’ Jangan Maju Lagi

Adhyaksanews, Pangkalpinang–Menyambut pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya kota Pangkalpinang, dalam hal ini wartawan mengadakan sebuah diskusi kepada salah satu Toko Presidium Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Agus Adaw. Salah satu yang dibahas adalah sosok yang paling tepat memimpin Kota Pangkalpinang. Yang paling menarik dalam diskusi tersebut adalah calon walikota yang notabene incambane. Pasalnya, menurut Bang Agus sapaan akrabnya, bahwa calon incambane DR. Maulan Aklil (Molen-red) seharusnya ‘berkaca diri’ sebelum maju kembali ke gelanggang pemilihan kepala daerah (Pilkada) karena dinilai mendapatkan “raport merah”. Akibatnya, perekonomian masyarakat di Kota Pangkalpinang terkesan banyak jalan ditempat dan belum memiliki terobosan baru yang menghasilkan kontribusi signifikan terhadap daerah dan masyarakat.

Menurut Agus Adaw, bahwa ada tiga kriteria penilaian yang menyangkut tentang pemerintahan Molen di Pangkalpinang, pertama bagi orang-orang (masyarakat) yang merasa dekat dengan Walikota Molen tentu penilaian terhadapnya bagus dan hebat. Kedua untuk masyarakat yang merasa ‘jauh’ dan tidak dekat dengan Molen pasti penilaiannya kurang berhasil bahkan gagal, dan ketiga dinilai secara objektif maka Molen mendapatkan ‘raport merah’ karena masa pemerintahannya dinilai tidak tertata baik dari segi tata ruang kota dan masyarakatnya bahkan dianggap terlalu banyak manufer-manufer yang bersifat politis.
“Sejak Pangkalpinang ini dipimpin oleh Molen tidak tertata, dalam arti kata tata ruangnya tidak tertata, dinamika masyarakatnya dingin dan banyak manufer-manufer yang sifatnya politis dalam arti kata bisa untuk pribadi, kelompok dan untuk orang-orang tertentu”, tandas Bang Agus.

Oleh karenanya, Bang Agus menilai semenjak dibawah kepemimpinan Molen Pangkalpinang mendapatkan nilai 5 (lima) sehingga pada segi kemajuannya daerahnya hanya mendapatkan skor lima puluh persen (50%) dari sebelumnya.
“Men kita masih sekolah SD itu dapat nilai merah, jadi gagal lah, kalau orang gagal dak usah agiklah”, pungkasnya

Ada satu hal lagi yang menurut Bang Agus bahwa Molen dinilai gagal, karena sudah merubah julukan Kota Pangkalpinang menjadi Kota Senyum, yang semula sebetulnya adalah bergelar Kota Berarti. “Merubah hal sekecil itupun lah salah, ‘Berarti itukan bersih, aman, tertib dan indah. Nah, kalau ‘Senyum itu kan ada salah satu huruf U yakni unggulan, kalau unggulan sifatnya berupa perkebunan, Pangkalpinang kan tidak ada lahan untuk berkebun.

Sejatinya, kata Bang Agus Adaw Kota Pangkalpinang harus dipimpin oleh seorang yang memiliki jiwa leadership skill artinya kemampuan seorang pemimpin yang bisa membangun visi jangka panjang yang jelas dan tetap memberikan fokus terhadap target jangka pendek, melalui pengelolaan sumber daya termasuk masyarakat dan alam disekitarnya. Dengan demikian Kota akan memiliki nilai dan kontribusi terhadap daerah serta masyarakatnya sehingga bisa memiliki nilai plus baik dari faktor ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Karena Kota Pangkalpinang diibaratkan seperti Singapura, yakni kota jasa atau broker sehingga pemimpinnya harus piawai dalam segala hal khususnya dalam bisnis perdagangan dari segala arah namun tetap mengacu pada regulasi dan aspek hukum.

Ditambahkannya, bagi para bakal calon yang terlihat sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon Walikota menurut Agus tak satu-pun figur yang mumpuni atau dianggap pantas menjadi walikota. Karena versi beliau (Agus-red) belum ada yang menggantikan figur walikota seperti Bapak Zulkarnain Karim sebagai Walikota Pangkalpinang yang piawai dari segala hal. “Seorang pemimpin seperti Pak Zul yang memiliki terobosan yang banyak membawa manfaat seperti membangun jembatan dua belas dan pengembangan Kota Pangkalpinang menjadi luas wilayah”, papar Bang Agus sembari menghisap rokoknya. (Haj)

Pos terkait

banner 728×90 banner 728×90 banner 728×90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *