Adhyaksanews. Bangka Selatan — Pantai Nek Aji Toboali menjadi panggung solidaritas untuk rakyat Palestina dalam aksi bertajuk “Fun Walk Bela Palestina.” ratusan warga berkumpul sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan Palestina, Minggu pagi (06/10/2024).
Aksi ini tak hanya sekadar olahraga, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap isu kemanusiaan yang terus berlanjut di Timur Tengah.
Ahmad Yusuf bin Ariffien, yang akrab disapa Yusuf seorang jurnalis yang dikenal lantang memperjuangkan hak asasi manusia, memulai acara dengan orasi penuh semangat.
Dalam orasinya, Yusuf mengecam keras berbagai bentuk kekerasan dan represi yang dialami rakyat Palestina, terutama terhadap jurnalis yang berupaya menyampaikan kebenaran di tengah konflik yang berkepanjangan.
Yusuf mengajak seluruh peserta untuk menundukkan kepala sejenak dan memanjatkan doa kepada Allah SWT, memohon perlindungan bagi para jurnalis Palestina dan seluruh rakyat yang menjadi korban penindasan.
“Jurnalis di sana berjuang setiap hari demi menyampaikan kebenaran, dan kita di sini harus mendukung perjuangan mereka,” ujarnya.
Ia juga menyoroti laporan terbaru yang menunjukkan adanya 185 pelanggaran terhadap jurnalis oleh Israel hanya dalam bulan September 2024. Dari jumlah tersebut, dua jurnalis tewas dan sembilan lainnya terluka akibat peluru tajam.
“Setiap nyawa yang hilang adalah tragedi yang tidak bisa kita abaikan. Ini bukan sekadar angka, ini adalah manusia yang berjuang untuk kebenaran,” tegas Yusuf.
Selain itu, Yusuf mengungkapkan bahwa lima jurnalis telah ditangkap oleh otoritas Israel, dan serangan terhadap kantor media serta rumah para jurnalis semakin meningkat. Ia menyoroti kasus penutupan kantor media internasional seperti Al Jazeera dan penghancuran peralatan Radio Nas di Jenin sebagai upaya sistematis untuk membungkam kebenaran.
“Represi terhadap jurnalis adalah ancaman langsung terhadap kebebasan pers dan hak masyarakat dunia untuk mendapatkan informasi yang benar,” kata Yusuf, menekankan pentingnya dukungan internasional terhadap kebebasan pers.
Di tengah orasinya, Ahmad Yusuf yang akrab di sapa Yusuf juga menyampaikan, data yang lebih mengerikan mengenai penderitaan rakyat Palestina. Sedikitnya 741 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.000 terluka akibat serangan tentara Israel sepanjang tahun 2024.
“Saat kita mendengar angka-angka ini, kita harus ingat bahwa di baliknya ada nyawa yang hilang, keluarga yang hancur, dan komunitas yang menderita,” ujarnya dengan penuh keprihatinan.
Ia juga menyinggung keputusan Mahkamah Internasional pada 19 Juli 2024 yang menyatakan bahwa pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur adalah ilegal.
Menurut Yusuf, keputusan ini harus menjadi dasar kuat bagi masyarakat internasional untuk mendesak pengosongan permukiman ilegal di wilayah tersebut.
“Ini adalah langkah yang harus kita dorong bersama untuk menciptakan perdamaian sejati,” tambahnya.
Aksi “Fun Walk Bela Palestina” ini ditutup dengan doa dan seruan kepada semua peserta untuk terus memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan pers.
Dengan lantang, Ahmad Yusuf menutup pidatonya dengan takbir, mengajak para peserta untuk bersatu dalam perjuangan demi keadilan.
“Aksi ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan untuk keadilan bukan hanya tanggung jawab rakyat Palestina, tetapi juga tanggung jawab umat manusia secara keseluruhan,” pungkasnya dengan semangat.
Aksi di Pantai Nek Aji ini mengundang perhatian masyarakat lokal dan menjadi momentum untuk terus menyuarakan dukungan bagi kemerdekaan dan keadilan bagi Palestina.
(KS/Redaksi)