Amad Tetap Jalankan Aktivitas Tambang Timah Ilegal miliknya. Warga Resah Terkait Membahayakan akses Jalan Raya. Informasi Mau Menimbun Lobang Tambang

adhyaksanew.online. Bangka Babel

Pantauan awak media adhyaksanew.online saat melintasi kawasan jl, Dr.soetomo, air duren kecamatan pemali, kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung, terlihat jelas nampak aktivitas pertambangan ilegal mendekati pinggir jalan raya desa Pemali. Sabtu sore pukul 17:30 wib. 1 April 2023.

Sangat nampak Kegiatan para pekerja penambang saat terpantau awak media dilokasi sedang beraktivitas yang ditutupi plastik poli back bewarna hitam hampir kurang lebih sepanjang 20 meter menutupi batasan jalan aspal saakan akan agar tidak kelihatan kegiatan melakukan pekerjaan tambang timah ilegal untuk melabui masyarakat agar tidak nampak ada kegiatan pekerjaan dilokasi tersebut.

Informasi yang didapatkan sudah pernah diterbitkan pemberitaan, bahwa tambang Amad tidak akan beraktivitas lagi, dikarenakan akan menutup lobang untuk proses Menimbunan kembali dilokasi pertambangan. Justru sebaliknya temuan awak media dilokasi, malah tetap beraktivitas pertambangan ilegal milik Amad seakan-akan mempermainkan masyarakat saja sudah berani memberitakan terkait akan lakukan penimbunan penutupan lobang bekas Tambang yang kedalaman belasan meter itu.

Akan tetapi, terkait masih aktif membuka tambang, saat kunjungan awak media Amad enggan bicara terkait pertambangan timah ilegal milik nya sudah menjadi bahan pembicaraan masyarakat sekitar, dikarenakan pekerjaan Tambang tersebut bisa membahayakan pengguna jalan nntinya, takut suatu saat akan terjadinya longsor dan bisa membuat jalan terputus akibat akses aktif nya pertambangan milik Amad, dan juga Lokasi yang dikerjakan tidak jauh dari tempat fasilitas persekolahan, inilah yang jadi kekhawatiran masyarakat untuk kedepannya. Saat awak media survei masyarakat sekitar minta keterangan saat selesai investigasi lokasi pertambangan milik Amad.

Ditempat terpisah, saat mau menjelang magrib, sambil menunggu beduk untuk berbuka puasa, saat itu hujan turun, dan awak mediapun berkunjung ke tempat masyarakat yang ada toko terbuka untuk berhenti sejenak Sabtu sore 1 Maret 2023 sekira pukul 18:05 wib.
Ditoko, kita bertemu pemilik toko sambil ngobrol-ngobrol minta keterangan dari masyarakat, sebut saja Ako pemilik toko juga mengatakan bahwa tambang yang dikerjakan pak Amad itu seharusnya sudah tidak layak lagi untuk bekerja, dikarenakan bisa fatal membahayakan bagi pengguna jalan, takutnya terjadi longsor nanti nya, bisa memutuskan akses jalan umum, hnya itu yang kita khawatirkan. Kami juga selaku warga dan diantara 10 orang warga/masyarakat sekitar lainnya, Ako membeberkan tidak ada yang menyetujui aktivitas pertambangan ilegal yang dikerjakan pak amad sudah sangat lama proses pekerjaan diarea tambang milik nya, padahal Polsek setempat tidak jauh dari area pertambangan milik Amad didesa Pemali ini. Ada apakah sampai warga bertanya tanya, dibalik kisah pertambangan milik pak amad itu sampai sekarang hari ini pun blum ada tindakan/teguran dari pihak terkait untuk proses penimbunan dialokasi milik pak amad, justru tetap beraktivitas dan masih berjalan lancar seakan-akan sudah kebal hukum dan ada beckkingan yang kuat mungkin. Ucap Ako saat dimintai keterangan awak media.

Dan kami selaku media adhyaksanew.online akan berkunjung kepemerintahan setempat, mau menyampaikan terkait pertambangan milik Amad yang sudah jelas ilegal itu masih bekerja dan keliatan ada beberapa mesin jenis Dompeng yang masih jalan dan satu unit escavator (PC) mini ditempat tambang milik amad. Dan perlu diketahui sudah ada terkait pemberitaan sudah beredar berapa pekan lalu dan sudah dipublikasikan untuk proses penimbunan, tetapi tetap bekerja beraktivitas sampai sekarang ini.
ada apakah dibalik kisah tambang milik amad, sampai sekarang blum ada tindakan dari pihak APH kapolsek pemali yang tidak jauh dari lokasi tambang amad.

Kami selaku media akan mendukung amanah warga/masyarakat yang sudah disampaikan kepihak media akan tetap bertindak menjalankan tugas keluhan masyarakat. Dan langsung mengkonfirmasi ke Kapolsek setempat ini untuk meminta keterangan sampai pemberitaan ini diterbitkan.

warga berharap dan percaya kepada pihak APH agar bergerak cepat, tegas, untuk menanggapi terkait pertambangan milik amad yang seharusnya sesegera diberhentikan proses pertambangan yang sudah sekian lama beraktivitas didesa Pemali ini. permintaan terakhir warga kepada pihak yang berwajib.

Awak media Permisi pamit kepada amad pemilik tambang, dan langsung bergegas awak media kepolsek pemali sekitar Sabtu sore pukul 17:40 untuk miminta keterangan langsung menemui pk Rusdi pimpinan Kapolsek pemali, akan tetapi pk Rusdi tidak ada ditempat melainkan sudah pulang krumah informasi yang kami terima dari anggota nya pak rusdi, dan lagi diminta untuk hadir kembali hari Senin aja pak kalau mau bertemu pimpinan polsek nya. Ucap Anggota Polsek pemali.

Sempat awak media meminta contak person WhatsApp Kapolsek, hanya saja saat terburu buru menjelang magrib dan menjelang berbuka puasa, saat mau meminta keterangan konfirmasi terkait soal pertambangan ilegal milik Amad dan minta arahan Kapolsek, setibanya dipangkalpinang kontak person tak tersimpan yang sudah diberikan anggota Kapolsek pemali.

Pemberitaan tetap diterbitkan.
Apa bila tidak ada tindakan Tim dari media adhyaksanew.online akan menerbitkan pemberitaan kedua dan langsung tertuju kepolres Bangka sampai mendapat kabar bahwa lokasi tambang amad yang seharusnya dihentikan agar tidak untuk bekerja lagi.
Tim media meminta arahan Kapolsek pemali bertindak gerak cepat terkait penimbunan pertambangan milik amad, dan jangan sampai bakal terjadi demi keselamatan dan membahayakan pengguna jalan untuk kedepan nya.

Tim media adhyaksanew.online tetap memantau 1×24 jam dilokasi tambang milik amad sampai ada tindakan pihak Kapolsek setempat.
Dan kita akan lakukan tindakan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, terkait pemberitaan ini telah diterbitkan 3 Maret 2023 kmi meminta APH setempat agar secepatnya untuk segera diproses/ diberhentikan tambang milik Amad didesa Pemali.

( Rudi oye/tim adhyaksanews )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *