Adhyaksanews, Pangkalpinang–Sesuai dengan nama kerennya dipanggil Bento. Tak asing bila kita pernah mendengar lagu lawas yang pernah dipopulerkan Iwan Fals berjudul ‘BENTO’. Akan tetapi ini bukannya Bento yang pernah didengungkan penyanyi legendaris Iwan Fals melainkan Bento yang merupakan Kepala Cabang salah satu Bank BUMD di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya di Pangkalpinang. Ironisnya Ia dinilai kawan-kawan sejawadnya adalah seorang Kacab yang ‘lihai’ bermanuver. Kenapa tidak, mari kita cermati cerita ini, dari Bujang Jantan (Bukan Nama Sebenarnya) sampai selesai.
Sekilas Diceritakan Bujang Jantan (Bukan Nama Sebenarnya), bahwa Bento sebetulnya punya masalah tersendiri yang krusial. Pasalnya, Ia dikabarkan ada temuan BPK Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel), yakni terindikasi penggelapan BBM di Kantor Cabang Pangkalpinang yang diduga dilakukan sopirnya atas perintah Ia sendiri. Semula sopirnya akan dipecat namun diurungkan, karena Bento ‘pasang badan’ menyanggupi untuk menutupi kasus tersebut. Belum lagi masalah KUR Jahe Merah dan lain-lain melilit BENTO.
Akibatnya, kinerja Kepala Cabang (Kacab) Pangkalpinang yang dipimpin oleh Bento dinilai ‘bobrok’. Sejatinya, jabatan Kacab yang dipegang Bento seharusnya dipecat atau paling tidak dimutasi ke Kantor Pusat namun atas kelihaiannya, Ia lolos atau ‘lepas bala’. Mengapa, ternyata Bento tak tinggal diam, Ia melakukan ‘manuver’ yang hebat dan cerdik, akhirnya Iapun selamat dan masih duduk di kursi Kacabnya.
Masih Terkait Kelihaian Bento.
mengenai ‘lepas bala’ tadi, ternyata sebelumnya Bento sudah mengendus rencana mutasi dirinya, sebagai Kepala Cabang (Kacab). Karena, jika Ia dipindahkan akan rugi ratusan juta perbulan dari asuransi kredit.
Sebenarnya, hubungan Bento dengan Direktur Utama (Dirut) cukup baik, terbukti Bento sering ditugaskan untuk membangun sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Kendati demikian, Bento kurang yakin dengan banyaknya masalah yang dihadapinya, karena dipikirannya terbayang dia akan dipindahkan.
Atas hal tersebut, Bento memutar otak. Kemudian dia menghadap Penjabat Nomor satu Babel untuk disampaikan kepada Dirut Bank tempat Ia mengabdi itu agar dia jangan dipindahkan dulu.
Tentu, Bento harus memberikan “service” yang baik kepada Penjabat nomor satu Babel itu. Mulai kebutuhan main golf Bento yang menyiapkannya. Perkara uangnya dari mana, itu urusan gampang yang penting Bapak senang, atur saja SPJ di Cabang Pangkalpinang atau uang dari asuransi kredit kan bisa juga digunakan, yang penting bisa service Orang nomor satu Babel ini.
Sehingga, Bento sangat sering ikut kegiatan Penjabat Pemprov Babel tersebut. Dimana ada Penjabat itu, disitu ada Bento. Bahkan, Bento rela bermalam-malam sampai jam 1 malam menemani Penjabat itu di rumah Dinas. Yang penting bagi Bento adalah service bos, pekerjaan kantor urusan anak buah. Makanya banyak anak buahnya yang tidak senang dengan gaya Bento seperti itu. Bento tetap-lah Bento yang penting aman dan tidak jadi dipindahkan walaupun kinerja jelek.
Diduga, Bento Terlibat Rencana Pergantian Komisaris
Menurut sumber dari Bujang Jantan (bukan nama sebenarnya), satu bulan terakhir sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) tanggal 6 Maret 2024 Bento mengembangkan simpatinya dengan wara-wiri dari Pangkalpinang menemui Penjabat Bupati Bangka di Sungailiat. Terkadang sampai tiga kali seminggu menemui Penjabat Nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka tersebut. Informasi itu diambil langsung dari anak buahnya yang tidak mau disebutkan namanya. Terkadang, setelah menemui Penjabat nomor satu Pemprov Babel, Bento langsung menemui Penjabat Nomor satu Pemkab Bangka.
“Ngapain ya kepala cabang Pangkalpinang lebih banyak meninggalkan tugas menemui dua pemegang saham ini. Kalau begini, tak berlebihan bila Bento disebut sudah menjadi kurir khusus antara Penjabat Babel dan Penjabat Bangka. Ternyata oh ternyata,,,,, ? Bento disinyalir dapat dikatakan berperan membantu memuluskan rencana pergantian Komisaris lama ke Komisaris baru Perwakilan Babel dengan alasan untuk memudahkan koordinasi”, Ungkap Bujang Jantan dengan terlihat bingung.
Puncak Dari Aksi Bento
Dari sekian kali aksi itu, puncaknya memfasilitasi makan malam Penjabat Babel dan pemegang saham lainnya pada tanggal 5 Maret 2024 malam, dalam rangka meminta kesepakatan pemegang saham Wilayah Provinsi Babel agar Komisaris lama diganti sebelum habis periode masa jabatannya.
Bila memperhatikan kronologis, dari rentetan cerita di atas patutlah kiranya Bento ini disimpulkan terlibat dan bersekongkol dengan Penjabat nomor satu Babel beserta Penjabat nomor satu Pemkab Bangka dalam proses pergantian Komisaris yang lama.
Hukum apakah yang pantas diterima Bento ini,,,? Karena nampaknya, Ia terkesan tidak menghormati cita-cita luhur pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Rasanya kalau hanya dipecat sebagai kepala cabang masih terasa ringan. (Red)
Artikel ini bersumber dari Kisah Nyata, yang diceritakan oleh Bujang Jantan (Bukan Nama Sebenarnya)