Bikin kejutan dan seru Komunitas “RCM” Wonosobo mengadakan kegiatan padusan (mandi bareng) sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Adhyaksanews. Wonosobo – Berawal dari pertemuan beberapa orang pensiunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo sambil berolah raga dan ngobrol bareng di waktu senggang, terbentuklah komunitas “Reworewo Cen Maer” disingkat RCM yang artinya berkumpul bebas untuk kebaikan. Aktifitas seringnya berkumpul ini kemudian dikembangkan menjadi paguyuban komunitas motor RCM dengan tujuan agar lebih banyak anggota saling tukar pengalaman serta dapat melaksanakan touring bersama di lokasi destinasi wisata yang lebih jauh.

Dalam menyambut bulan Ramadhan tahun ini, RCM (Selasa, 18/02/25) menyelenggarakan touring tipis-tipis ke tempat wisata kolam air hangat Bitingan yang berlokasi di kawasan dataran tinggi Dieng. Dipilihnya lokasi ini selain untuk padusan atau mandi bareng, juga sambil menikmati suasana panorama pegunungan sepanjang ruas jalan Wonosobo – Dieng. Area wisata dengan luas sekitar kurang dari satu hektar ini cukup nyaman dan memanjakan mata dengan panorama pegunungan dan pemandangan semburan sumur panas bumi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ada dua kolam yang memisahkan antara pengunjung pria dan wanita, dilengkapi dengan cafe kecil, therapy merendam kaki di air hangat serta dilengkapi dengan kursi sultan.

Yang unik dari komunitas RCM ini, anggotanya adalah pensiunan ASN, TNI/Polri di Wonosobo, yang mempunyai slogan “Lebih baik lapuk di jalan dari pada lapuk di dipan, tapi tidak lapuk itu idaman.” Anggotanya pun kebanyakan dari pensiunan dilingkungan Pemda Kabupaten Wonosobo mulai dari staf sampai dengan pejabat eselon 2.

Dalam berinteraksi, komunitas yang lebih dikenal dengan sebutan “Anak Punk” sinonim dari kata “pangsiunan” ini tidak ada iuran rutin, semua dilakukan secara spontanitas pada saat akan melaksanakan kegiatan. Dengan terlebih dahulu merinci anggaran biaya yang akan dikeluarkan, baru kemudian ditentukan besarnya nilai yang akan dibebankan kesemua anggota yang ikut saat kegiatan. Hal ini ditegaskan oleh Santosa, S.Sos yang sampai saat ini dipercaya sebagai ketua komunitas. “Setiap ada kegiatan pertemuan atau touring bersama, tidak ada pungutan atau iuran rutin, biayanya ditanggung bersama atau patungan secara adil dari semua anggota yang ikut saja, dan tidak boleh ada seorangpun yang membayar lagi kecuali untuk kepentingan pribadi,” ucapnya. Sosok yang ramah dan humble ini adalah mantan salah satu pejabat di lingkungan Setda Kabupaten Wonosobo dibantu oleh Eka Heru, SIP. sebagai sekretaris dan Saryono, S.Pd. MM. sebagai bendahara.

Lebih lanjut Eka Heru menambahkan, “Sudah banyak tempat wisata yang kami kunjungi seperti Baturraden Purwokerto, Keteb Magelang, Tol Khayangan Batang, pantai di kawasan Kulonprogo dan lainnya. Anggota kami rata-rata berusia 60 tahunan jadi touring itu bertujuan untuk refreshing, menerapkan dan memberi contoh pengguna jalan untuk disiplin berlalu lintas selain itu juga sebagai olah raga ringan dengan berkendara dapat melatih refleks syaraf motorik terus bekerja secara normal.”

Salah satu anggota senior Esti Mulyanto, ST., MM. mantan ASN di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang juga didukung anggota lainnya sangat berharap komunitas pensiunan ini dapat berkontribusi dan mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo, “Kami tidak ingin sekedar hura-hura, walaupun dengan diskusi-diskusi ringan kami pun pernah terlibat dalam pemerintahan sehingga lebih jauh sangat berharap dapat menyumbangkan ide dan pikiran di masa purnabakti ini untuk kemajuan pembangunan Wonosobo,” pungkasnya. (WP)

Pos terkait

banner 728×90 banner 728×90 banner 728×90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *