Adhyaksanews, Kalimantan Tengah — Dalam rangka memeriahkan Hari kemerdekaan RI yang ke 79 acara tersebut yang diadakan Pawai keliling Desa pujon kecamatan kapuas tengah kabupaten kapuas propinsi Kalimantan Tengah. Minggu, ( 18/08/2024 ).
Acara pawai tersebut di laksanakan pada hari jumat tanggal 16 agustus (2024) namun setelah acara tersebut ada insiden yg kurang baik saat seorang guru SMP yg bernama ( Rio )yg bertindak sebagai MC dan membuka acara pengumuman juara : 1, 2, dan 3 ada kata sambutan yang kurang beradab saat dia menyapa para peserta, para peserta yang lain semua jelas aja.
Namun setelah Guru SMP yang bernama (Rio) menyapa Tim kedamangan dan Batamat polisi adat kurang jelas dan tidak mengerti apa itu kedamangan dan Batamat rupanya seorang guru ini tidak mengerti adat padahal dia orang dayak asli sekali pun dia bukan orang dayak kalau dia tinggal di kalimantan tengah dia harus mengikutkan adat Sembuyan orang dayak kalimantan tengah dimana tanah di pijak di situ langit di junjung siapa pun dia, orang mana pun harus mengikuti adat dan kedemangan dan batamat sebagai polisi adat karna perda ,no 16 tahun (2008) di situ tercantum beberapa pasal tentang adat, kami selaku anggota Batamat dan kedemangan merasa kecewa mendengar paparan dan penyampaian oleh seorang guru dan ASN tersebut,
Karna didalam anggota Batamat dan anggota kedemangan ada 2 orang media, yang satunya dari Media Adyaksa News dan yang satunya lagi dari media Berita merdeka . mengambil inisiatip untuk membuat Berita supaya semua pihak bisa melihat hal yang terjadi pada saat memeriahkan hari kemerdekaan RI Tahun 2024 ada kesalahan dalam menyapa seorang guru S.M.P.
Padahal di dalam panggung itu ada dari anggota Babinsa, koramil dan anggota polsek kecamatan kapuas tengah pujon kabupaten kapuas provinsi Kalimantan Tengah, namun mereka juga tidak menegur pembawa acara tersebut hanya diam membisu yg membuat tim kedemangan dan Batamat sebagai polisi adat sakit hati dan kecewa barisan kami di taruh di belakang tim enjoy yaitu tim cafe karoke mama yungki sepertinya tim kedemangan dan Batamat di anggap tim yg paling hina dan sangat mengheran sekali tim pemadam kabakaran dijadikan polantas apa memang begitu aturan nya kami selaku orang media ber harap agar semua pihak bisa menjelaskan apa pungsi Damkar yg sebenarnya.
Editor Ratna kaperwil Adhyaksanews kalteng