Adhyaksanews-Belitung Timur, Demonstrasi yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (2/8/2024), direaksi keras Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kab. Belitung Timur, Agus Suryanto, S.IP. “terkutuk itu orang-orang yang mengatasnamakan santri, tapi mendemo PBNU. Apalagi menggunakan nama besar Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, ketua umum PBNU periode 1984-1999, tegas Agus
Agus menekankan, tidak ada santri yang akan mau mendemo PBNU. “Apa pun alasannya. Itu bukan cermin akhlak santri. Siapa pun di belakang aksi itu, kami akan melawan mereka karena sudah tak beradab” ungkapnya.
Sebelumnya, secara terpisah, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Belitung Timur Kiyai Ahmad Mahfudz mengatakan, PCNU Beltim menyayangkan aksi yang dilakukan sejumlah orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (2/8/2024) sangat jauh dari cerminan ahlak warga nahdliyyin, dmn warga nahdliyyin selalu mengedepankan tabayun dan musyawarah dlm menghadapi permasalahan. Perlu diketahui aliansi santri gus dur bukan bagian dari organisasi NU manapun”.
Ke depan, pria yang kesehariannya beraktivitas di Baznas Kabupaten Belitung Timur itu, berharap Ketua Aliansi Santri Gus Dur meminta maaf kepada PBNU dan semua warga nahdliyyin. Semoga tidak ada lagi aksi serupa. Nahdliyin, warga NU hendaknya Jika ada persoalan, mengedepankan tabayun dan musyawarah. Dengan cara-cara yang sesuai etika dan tradisi NU. pintanya serius.
Seperti diketahui, demontrasi digelar kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di depan Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (2/8/2024). Dalam aksi tersebut para pendemo menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya karena dianggap telah menyimpang dari tujuan besar perjuangan PBNU. Poster-poster yang dibawa di antaranya berbunyi, Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur
SMS/Tim Adhyaksa