Diduga kurang Matangnya Perencanaan hingga Tidak Croscek Lapangan, Proyek Pagar SMK 1 Manggar Roboh

Adhyaksanews.Online, Belitung Timur – Diduga kurangya antisipasi dan tidak matangnya perencanaan yang dilakukan, pembangunan pagar SMK Negeri 1 Manggar, Kabupaten Belitung Timur ini akhirnya ambruk.

 

Menelan anggaran APBD tahun 2023 sebesar

Rp. 560.000.000 dikerjakan oleh CV. Putra Gunung Lestari ini nampaknya gagal dalam konstruksi.

 

Selain itu entah kenapa proyek milik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V ini selalu tidak menerangkan siapa pihak konsultan dari setiap pekerjaannya.

 

Melalui sumber terpercaya, akhirnya awak media ini mengetahui pihak konsultan hingga mengkonfirmasi kegiatan tersebut melalui telpon, Selasa (16/01/24).

 

Melalui sumber terpercaya tersebut sumber mengutarakan rasa kecewanya kepada awak media ini akibat kurang antisipasi dan perencanaan matang pembangunan hingga mengakibatkan robohnya pagar sepanjang 40 meter pada bangunan pagar SMK 1 yang baru saja selesai dikerjakan.

 

Selain itu, cuaca dan curah hujan yang tinggi hingga sebabkan banjir dilokasi pembangunan bekas tambang juga sebagai pemicu ambruknya bangunn.

 

Sumber katakan adanya dugaan pihak dari Cabdin diduga tidak melakukan croscek lapangan dahulu sebelum melakukan pembangun pagar di exs tambang TI itu.

 

Meskipun bangunan tersebut diperbaiki kembali kemungkinan yang besar akan mengalami hal yang sama lagi.

 

“Harusnya sebelum melakukan penawaran mereka croscek lapangan dulu. Jadi, Dinas Pendidikan atau cabdin dan pemborong sepertinya tidak melalui survey lapangan terdahulu,” Kata sumber.

 

Selain itu, pihak Bayru konsultan perencanana Reza melalui telpon mengatakan, sempat bingung, pagar bervolume 337 meter namun bisa roboh sepanjang 40 meter dikawasan bekas tambang timah tersebut lantaran pihaknya sebelumnya sudah melakukan kekuatan struktur dikawasan pembangunan bekas TI konvensional tersebut.

 

Selain itu ia juga memperdiksikan kawasan dibekas tambang tersebut tidak akan banjir separah itu.

 

Namun kenyataan berbeda kawasan tersebut akhirinya dilanda banjir dan menyebabkan aliran air deras.

 

“Kita bingung juga sudah dikasih kekuatan struktur bangunan dibagian bekas tambang ternyata roboh juga. Namun bila kita rubah struktur ini otomatis volumenya terpotong. Sedangkan volumenya 337 meter ini sudah jadi mangkanya tidak bisa lagi dirubah. Jadi kita tidak tahu ternyata disitu bisa bergenang airnya sedalam itu,” Jelas Reza.

 

Pihak pelaksana dan PPK belum bisa dihubungi hingga berita ditayangkan.(pit)

Pos terkait

banner 728×90 banner 728×90 banner 728×90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *