Adhyaksanews.Online, Bangka Belitung –Makin hari makin banyak saja saksi yang dipanggil oleh pihak Kejagung RI dalam kasus tata kelola niaga Timah periode 2015 – 2022. ( Jum’at, ( 15/04/2024 ).
Kemaren ada beberapa nama yang menjadi perhatian masyarakat luas di Bangka Belitung dan insan Media karena insial -inisial karyawan PT. Timah tersebut berulang kali diperiksa oleh pengawas Kejagung RI.
Sebut saja FE ( sebagai dirkeu PT. Timah Tbk ), AP ( Sebagai mantan Direktur operasi & produksi ), EZ ( sebagai kepala divisi Perencanaan Produksi) dan ES ( selaku karyawan PT Timah Tbk ).
Jadi nama-nama yang dipanggil sebagai saksi tersebut kalo kita amati telah lebih dari 2x diproses BAP pihak Kejagung RI karena memang dianggap saksi kunci dan sangat dekat dengan jajaran Direksi sebelumnya sebut saja FE adalah mantan anak buah Dirkeu Emil Erindra di divisi akutansi keuangan PT Timah, AP menjabat mulai dari Kepala unit darat Bangka, dan Kepala unit kundur, bahkan menjadi Direktur operasi produksi dijaman tersangka M. Reza Pahlevi Tabrani menggantikan Alwin Albar.
Nah yang paling fenomenal adalah ES yang banyak tidak diketahui publik bukan sebagai karyawan biasa namun menduduki posisi penting mulai dari Kepala unit laut Bangka 2018, Kepala tim ekplorasi proyek Luar negeri Nigeria, Menjabat Kepala Unit Darat Bangka yang dikenal oleh internal Di PT. Timah memiliki hubungan sangat dekat dengan Alwin Albar yang merupakan tersangka pada kasus Washing Plan Tanjung Gunung lalu dan ES saat itu diduga yang menerima penyerahan. Penyelesaian proyek Washing Plan Tanjung Gunung pada saat menjabat sebagai Kepala unit produksi laut Bangka 2018 -2019 lalu .
Nah yang menarik ES katanya juga mendirikan sebuah perusahaan sendiri guna membantu sebagai pemasok bijih timah ke pihak smelter yang bahkan kabarnya alamat kantornya berada dan menggunakan alamat salah satu divisi di Kantor Pusat PT. Timah Tbk, Pangkal pinang di Bangka Belitung.
Rumor ini semakin menambah kuat dugaan bahwa memang praktek kongkalikong antara oknum pejabat PT. Timah Tbk dan pihak eksternal maupun perusahaan smelter atau mitra PT. Timah Tbk benar benar masih terjadi.
Seperti pada pemberitaan sebelumya menyebutkan bahwa ada oknum ASN Dinas ESDM Babel RE juga memiliki perusahaan boneka dibantu sang istri (Fr) yang merupakan karyawan PT. timah yang memiliki posisi strategis, bahkan menurut informasi FR pernah sebagai pejabat yang mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK) tambang untuk pihak ketiga guna membantu sang suami agar bisnis tambangnya berjalan mulus .
Nah ini mestinya menjadi perhatian manajemen dan Direksi Perusahaan PT. Timah dan kementrian BUMN Erik Tohir guna melakukan upaya bersih bersih BUMN yang Ber.. Akhlak dan jangan menjadi jargon kosong saja.
Diharapkan pihak penyidik Kejagung RI jeli dan berani memutuskan tirani dan menetapkan oknum oknum tersebut sebagai tersangka yang memang berasal dari oknum internal perusahaan PT. Timah Tbk dan pegawai di Institusi terkait.
Sampai pemberitaan ini diturunkan awak media masih berupaya mengkonfirmasi kepihak pihak terkait, namun belum ada tanggapan.
( MA & Tim )
