Adhyaksanews.Online, Bangka, Belinyu — Tim gabungan hari ini turun ke perairan kelabat dalam mengkubung terutama perairan sungai rumpak Batu Hitam untuk melakukan himbauan kepada penambang ilegal yang beraktivitas di kawasan hutan konservasi. Sabtu, ( 16)03/2024 )
” Yang mana tim gabungan terdiri dari Kapolsek Belinyu, Kapolsek Riau Silip, Polairud Polres Bangka, Direktorat Polairud Polda Babel serta Anggota Danlanal.
Dalam giat tersebut tim menemukan aktivitas penambangan ilegal yang lagi melakukan aktivitas penambangan.
Mereka semua diberhentikan dan dilakukan himbauan untuk tidak melakukan aktivitas penambangan lagi di area hutan konservasi serta wilayah mengkubung dan Batu Hitam Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.
Salah satu masyarakat Belinyu mengatakan kepada awak media sangat menyayangkan kenapa dalam giat razia Gabungan ini tidak mengambil tindakan tegas misalnya penangkapan, ini Sifatnya hanya himbauan terus.
Dulu pernah berapa kali di raziakan tempat itu hanya himbauan juga tidak mengamankan jelas sudah merusak lingkungan. Itu pasti tiga hari kemudian jalan kembali ini namanya main kucing kucingan ada apa dengan peneggak hukum di Bangka,” ujarnya.
Kenapa aparat penegak Hukum Tidak berani mengambil tindakan tegas untuk memberi efek jera bagi penambang beserta yang mengkoordinir para penambang,
Apakah karena diduga dibackup institusi tertentu,” imbuh salah satu masyarakat yg tidak mau disebut namanya.
Terpisah dari Narasumber sdr. kasrin sebagai wakil ketua ormas Larkas Merah Putih Markas Daerah Babel mengatakan,”
Sangat disayangkan tidak ada penangkapan cuma hanya himbauan terus yang dilakukan APH dalam hal ini Polda Babel dan jajarannya.
Yang mana juga ada kejadian para penyanting ribut (berkelahi) yang menyebab kan salah satu korban di Bawa ke rumah sakit.
Bahkan seorang ibu- ibu Penyanting ditendang dan mengalami sesak nafas dan mendapat pemeriksaan di RS Puskesmas Belinyu.
Semestinya aparat penegak hukum mengamankan koordinator penambang dan mencari pelaku yang merupakan panitia ponton ilegal diduga anak buah dari Ags alias Isl salah satu pemain lama yang selama ini menjadi koordinator tambang ilegal di Teluk Kelabat Dalam.
Bahkan merupakan pimpinan redaksi sebuah media di Babel.
Masyarakat Belinyu dengan menggelar aksi damai dengan Kongres Rakyat Belinyu berharap semua kegiatan tambang di wilayahnya dapat membantu masyarakat ini malah menzolimi masyarakat yang mencari makan di tanah kelahirnya sendiri, kami minta Kapolda dan jajaranya mengusut tuntas kejadian penganiyaan tersebut dan segera menangkap koodinator tambang ilegal di perairan Batu Hitam tersebut.
Jangan ragu ragu siapapun oknum dibelakang kegiatan tambang ilegal tersebut harus dilakukan penegakan hukum dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.” Tutup Kasrin.
Editor : Tim