Oleh : Haryani C.IJ,,C.PW
AdhyaksaNews, Palangkaraya -Satu masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah rendahnya tingkat kesejahteraan guru. Masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah , karena kesejahteraan guru berkaitan dengan kinerja mengajar yang mereka hasilkan.
Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh kesiapan guru melaksanakan perannya sebagai pendidik sekaligus pengajar yang memberikan seperangkat pengalaman belajar siswa di sekolah .
Peduli pendidikan, Tim media AdhyaksaNews dan WartaPublik.com Sambangi ke salah satu yayasan TK PAUD BERINGIN – III ,JL. Karyawan Kereng Bangkirai Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah.
Kehadiran kami tim disambut baik oleh kepala sekolah dan juga beberapa guru pengajar yang di TK PAUD tersebut.
Dengan kondisi ruangan yang sederhana sambil memandang plafon yang sudah usang dan berlobang sana sini, kami lakukan berbincangan hangat terhadap dunia pendidikan.
Kepala Sekolah TK PAUD, Cici S,Pd , AUD menyampaikan bahwa kondisi ruangannya jauh dari kata sempurna.
” Inilah kondisi kami pak, kami tentu merasa prihatin bercampur sedih, sebab kami disini dengan keterbatasan anggaran terus berjuang demi kelangsungan dunia pendidikan kita, ” ujar Kepala sekolah salah satu ASN.
“Padahal kami ini sudah mengajukan proposal kesana sini meminta agar pemerintah daerah memperhatikan kekurangan kami demi kelangsungan mengajar mengajar didunia pendidikan.
Lebih lanjut disampaikan oleh Kepala sekolah, untuk membeli alat mainan bagi anak saja senilai 9 Juta Rupiah dibelikan secara Kridit .
Ellya Gusmawati,S.Pd , salah satu guru PAUD negeri di wilayah Kecamatan Sabangau Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah ini juga hadir dalam temu ramah yang telah berlangsung.
“Terus ja pak, Saya ini dulunya juga mengajar di sekolah TK PAUD di Yayasan ini, jadi tau betul dan pernah merasakan bagaimana suka dukanya mengabdi sebagi guru honorer. Disini yang saya tahu sudah 4 guru yang sudah bersertifikasi yang satu belum pak, ” ungkapnya.
Guru honorer merupakan bukti dari rendahnya kesejahteraan guru dimana gaji mereka jauh lebih rendah dibanding guru yang berstatus ASN. Jika dilihat kembali, guru tidak hanya dituntut memberikan pelajaran kepada murid, namun juga beragam hal seperti asesmen, administrasi, dan sederet tugas lainnya diluar mengajar.
“Sayangnya beban pekerjaan yang mereka tanggung tidak sebanding dengan gaji yang mereka terima. Seringkali kita mendengar guru yang hanya digaji ratusan ribu per bulan, yang jumlahnya jauh dari standar UMR. Terus terang saya tahu disini gaji honorer hanya berkisar Rp 300 Ribu saja, ” ujarnya sambil berkaca kaca.
Iya juga mengungkapkan terkait dirinya pernah ikut test melalui PPPK 2024 padahal menurutnya nilai paling tinggi diantara peserta lainnya.Justru tidak lulus , yang lulus hanya peserta nilai dibawahnya. “Aneh bin ajaib, saya mendapatkan info peserta tersebut diduga masih dalam keterangan Sertifikasinya belum keluar, jadi apa yang salah dengan dunia pendidikan ini,” terangnya.
“Kami disini berharap agar pejabat baik pusat maupun daerah peduli dan perhatikan kami, karena pengabdian kami ini cukup lama, penantian panjang agar guru honorer bersertifikasi diberikan status menjadi ASN. Karena Tanpa disadari usia ini semakin tua, kapan bisa mendapatkan kesempatan yaitu kesejahteraan Pahlawan tanpa jasa, ” tutupnya.
Melalui media ini, suara rakyat ungkap kesejahteraan guru merupakan salah satu faktor utama terselenggaranya pendidikan yang baik. Agar kinerja guru meningkat maka perlu diusahakan kondisi yang layak diantaranya adalah insentif, pendapatan, serta rasa aman .Kami mencoba mengetuk hati nurani kalian semua baik pejabat daerah , Propinsi atau pusat tentang fasilitas sekolah maupun kesejahteraan guru.Negara ini secara Ekonomi sudah maju apalagi kawasan Kalteng ini banyak sekali perusahaan yang mengeruk kekayaan alam disini, baik tambang Batubara, emas , kelapa sawit kemana CSR mu,..ayo dukung dunia pendidikan yang jauh dari kata sejahtera ini. yayasan TK PAUD BERINGIN – III Palangkaraya Kalteng membutuhkan kepedulian dan perhatian semua pihak. ( Hary)