adhyaksanews.online, Banggai
Kamis,25/05/2023.Jam 8.30 Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Yaser Masulili.S.Ag membuka Pameran Hasil penguatan Profil Pelajar Pancasila pelaksanaan Pameran dilaksanakan halaman sekolah menengah pertama Negeri 1 Luwuk( SMAN 1 Luwuk ) turut mendampingi Kacabdidisk Kepala sekolah menengah atas ( SMA ) Ardy .S.Pd,Kapolsek Kota AKP Agung Satria Kusuma, Danramil Kota Kapten Inf.Romel Kamea, Pengawas Pembina, Aminulah.S.Pd dan para kepala-kepala sekolah sma/smk dalam kota Luwuk, perwakilan osis sma/smk.
Dalam sambutan nya Kacabdisdik Wil.V Yaser Masulili .S.ag mengatakan pemerintah sudah meluncurkan program-program terbaik di dalam dunia pendidikan untuk mewujudkan ini semua maka lahirlah kurikulum penggerak atau yang kita kenal sekarang dengan” Kurikulum Merdeka Belajar,”
Kemudian, Yaser Masulili mengatakan didalam Pelaksanaan kegiatan hari ini kita dapat melakukan sebuah perubahan, Jika dulunya kita tahu bahwa SMK lah yang mungkin hanya bisa melahirkan tamatan yang memiliki skill yang di miliki tingkat kreativitas yang sangat tinggi namun sekarang kita harapkan tidak hanya SMK tapi bagaimana anak-anak SMA pun tetap bisa juga memiliki skill yang Mumpuni.Seterusnya, kata Yaser masulili memiliki skil itu penting agar salah satu kemahiran yang melalui pelaksanaan proses seperti yang sudah anak-anak kita laksanakan hari ini, yang membentuk kelompok sesuai dengan bakat dan minat masing-masing siswa dan siswi untuk mengasah bakat, yang di memiliki pada diri.mereka sendiri
Tak lupa juga Kacabdisdik Wil V Yaser Masulili.S.Ag mengucapkan banyak banyak terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh panitia pelaksanan yang telah bekerja keras guna menghasilkan apa yang kita saksikan bersama sama pada hari ini dalam bentuk Pameran Project untuk mengangkat.Kearifan lokal yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu untuk diciptakan beragam tujuan di antaranya untuk menjaga sumber daya alam dan sumber daya lokal, Namun, generasi yang hidup di masa sekarang ini umumnya kurang memahami makna arti kearifan lokal karena sekarang ini tantangan yang sangat berat dengan Era globalisasi yang terjadi di masa sekarang ini untuk dapat membuat filter guna menahan pengaruh pada, sumber daya alam dan sumber daya manusia itu sendiri.karena Pengaruh itu datang begitu cepat dan dapat merusak beberapa nilai kearifan lokal,kalau tidak mulai dari sekarang kapan lagi.Oleh karena itu pemerintah sudah mengantisipasi dengan meluncurkan program-program terbaik di dalam dunia pendidikan guna mewujudkan ini semua maka lahirlah kurikulum penggerak atau yang kita kenal sekarang dengan kurikulum Merdeka Belajar Pungkasnya
Dengan begitu sambutan Kepala sekolah SMAN 1 Luwuk.Ardy mengajak paara tamu undangan yang hadir untuk melihat Projek ini dimulai dengan peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi kearifan lokal yang ada kehidupan mereka serta beberapa daerah yang di kabupaten banggai. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan melihat agar dapat menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budaya agar dapat belajar untuk memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya yang ada pada dirinya. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi/menjaga terhadap budaya lokal dan kearifan lokal pada sebuah kelompok masyarakat. sekitarnya yang memiliki kaitan dengan sumber daya alam atau sumber daya masyarakat lokal yang adat wilayahnya masing masing.Mèlalui Project ini peserta didik di harapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila.
( Amrillah M /Dewi Q – adhyaksanews )