Adhyaksanews – Minahasa – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada November mendatang, Kasat Lantas Minahasa Induk, Nicky Nixen Pondalos, SIP, mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Minahasa.
Salah satu fokus utama adalah penertiban kendaraan bermotor yang tidak sesuai standar, atau dikenal dengan istilah “motor brong.”
Motor brong, yang sering digunakan dengan knalpot bising dan modifikasi berlebihan, dinilai sebagai salah satu pemicu potensi gangguan keamanan.
Nicky Nixen Pondalos,SIP menyatakan kekhawatirannya bahwa penggunaan motor brong dapat menimbulkan ketegangan dan pertikaian di tengah masyarakat, terutama selama masa pemilihan yang biasanya sensitif.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa pengawasan terhadap motor brong diperketat.
Ini bukan hanya masalah ketertiban lalu lintas, tetapi juga untuk menjaga stabilitas keamanan selama Pilkada nanti,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya pengamanan, pihak Satlantas Minahasa Induk telah merencanakan razia intensif di berbagai titik rawan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi keributan yang dapat ditimbulkan oleh suara bising motor brong, terutama pada saat kampanye atau hari pemilihan.
Pondalos menambahkan bahwa pendekatan ini diharapkan tidak hanya menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi seluruh warga, tetapi juga menekan angka pelanggaran lalu lintas yang dapat mengganggu jalannya Pilkada.
Selain penertiban motor brong, pihak kepolisian juga berkomitmen untuk meningkatkan patroli di daerah-daerah yang dinilai rawan konflik, serta bekerja sama dengan instansi terkait guna memantau dan merespons setiap ancaman keamanan yang mungkin timbul.
“Pengamanan Pilkada adalah prioritas utama kami saat ini, dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas demi terciptanya situasi yang kondusif di Minahasa,” tegas Pondalos.
Langkah-langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, yang menilai bahwa menjaga keamanan selama Pilkada adalah upaya bersama seluruh elemen masyarakat.
Dengan pengawasan yang ketat terhadap motor brong, diharapkan potensi konflik dapat diminimalisir, sehingga proses demokrasi di Minahasa dapat berlangsung dengan lancar dan damai.
( Debby Assa)