adhyaksanews.online, Banggai
wahai bapak-bapak pemangku kebijakan di Kabupaten Banggai,dengan seluruh pelaksana aturan yang terhormat,,
Pemerintah berilah rakyatmu kejelasan aturan yang di berlakukan dengan jelas, berilah rakyatmu kenyamanan hukum yang adil,Seperti jalan perkebunan masyarakat desa Tuntung,yang dulunya kami masyarakat petani dapat menggunakannya dengan bebas tanpa ada teguran dari pihak manapun,
lahan perkebunan masyarakat tidak tercemari dengan debuh dan matrial dari akibat gusuran oleh aktivitas tambang PT koninis fajar mineramal,
terkait masalah jalan kantong produksi pertanian di desa Tuntung yang panjangnya kurang lebih 12 km,disini pemerintah kami minta tolong agar di perjelas seperti apa kejelasannya tentang jalan yang nota benenya adalah hak desa,jika tidak ada retribusi yang jelas dari pihak PT koninis fajar mineramal,lantas apakah jalan tersebut pemerintah harus melarang masyarakat berlalulintas dengan bebas,,? Tentunya tdk Kan,,?
Maka yang jadi pertanyaan jika ada dari pihak pihak lainnya yang melarang masyarakat berlalulintas dengan bebas, lantas seperti apa pemerintah menyikapi dengan ini?
Saya wajir peantok menyampaikan hal hal tersebut, adalah demi untuk ketertiban dan keamanan masyarakat desa, dan meminimalisir akan terjadinya konflik yang bisa terjadi sewaktu waktu,tutur wajib
Sangat Memprihatinkan,dan aneh bin ajaib pemerintah sampai hari ini sejak dari tahun 2020 hingga sampai saat ini sudah tahun 2023,masih saja banyak problem yang menyelimuti hak hak masyarakat yang sangat di rugikan oleh perusahaan PT koninis fajar mineramal,
Program PT KFM bagus SEKALI,menurut Bupati Banggai,Akan tetapi Menurut Wajib Peantok salah satu. Masyarakat Desa Tuntung mengiyakan dengan steatmen BPK Bupati Banggai, iya bagus sekali menurut pak bupati,tapi sebaliknya bukan menurut kenyataan yang ada,tegas Wajir
Masih dari Wajir,Luwuk kabupaten Banggai, darurat peraturan dan krisis kebijakan, tapi kaya dengan keberpihakan dan bangga dengan penjoliman, rakyat yang diam di propaganda, yang ribut ribut kemerdekaannya di amputasi, Wajir tulis.
( Tim adhyaksanews )