Kotak Kosong bisa menjadi wadah Pelampiasan Masyarakat Pemilih

Adhyaksanews. Babel — Mendekati Hari Pendaftaran pencalonan wakada dibabel terutama dikabupaten bangka dan kotamadya pangkal pinang dengan aksi borong parpol oleh satu paslon membuat kontestasi politik dianggap sebagian masyarakat pemilih benar- benar membunuh proses demokrasi.

Masyarakat bangka belitung masih dihibur dengan adanya kontestasi pilgub babel yang menghadirkan 2 pasangan calon yaitu Erzaldi Rosman -Yuri dan Hidayat Arsani dan Helliyana.

Namun pada pilkada di kabupaten dan kota di pulau Bangka seolah partai politik yang ada di daerah terbelenggu dengan titah partai di pusat.
Sehingga yang terjadi seolah- olah kepentingan finansial partai yang menjurus kepada pasangan petahana yang dianggap mempunyai kans kuat untuk menang dalam kontestasi, dan seolah tidak berani kalah.
Pesta demokrasi yang diharapkan sebagai wadah masyarakat memilih calon kandindat kepala daerah yang visioner, bersih dan mampu membawa perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik dari keterpurukan sosial ekonomi dan permasalahan hukum di Babel menjadi lebih baik seolah pupus.

Mendekati hari pendaftaran para calon wakuda periode 2024-2029 mulai tanggal 27 Agustus 2024 sd 29 Agustus 2024.
Sudah mulai terlihat bahwa paslon tunggal di kotamadya Pangkalpinang adalah Molen – Hakim
Sedangkan di kab. Bangka paslon Mulkan – Ramadian telah menyapu bersih partai politik sebagai pengusung.

KPU masing masing wilayah pastinya akan segera mensosialisasikan dan menyiapkan lawan yang tidak terlihat namun nyata yaitu ” KOTAK KOSONG” jika terjadi paslon tunggal terkait wakada. Atau memperpanjang waktu pendaftaran para paslon wakada.
Sebagian masyarakat dipastikan akan banyak yang awam terkait Kotak Kosong tersebut.
Kemungkinan juga karena kurang sosialisasi KPU akan semakin besar pemilih melakukan GOLPUT ke TPS.

Besarnya cost politik dan anggaran negara yang dikeluarkan untuk pilkada seharusnya masyarakat disuguhkan pesta demokrasi yang meriah.

Di mana kontestasi harusnya berjalan sengit dengan menghasilkan pemimpin daerah yang berintegritas dan mampu membawa babel bangkit dari keterpurukan sosial ekonomi.

Pilkada yang pragmatis tentunya tidak kita harapkan karena yang kita amati sebagian besar paslon yang maju saat ini adalah para pemimpin daerah yang sudah terlihat rekam jejaknya selama ini apakah ideal dan mampu menjadi pimpinan daerah yang berintegritas dan diterima oleh masyarakat Babel.
Kesadaran masyarakat pemilih kepada penyelenggara pemilu kada benar-benar bisa mensosialisasikan kondisi ini dengan mempertimbangkan edukasi dan hak warga negara dalam menentukan pilihanya.
Harapan kita mencapai pemilukada yang berkualitas, berjalan aman dan damai tentunya.

OPINI
Penulis : M.Anshori sebagai aktivitis muda dan jurnalis di Babel.

Pos terkait

banner 728×90 banner 728×90 banner 728×90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *