Adhyaksanews. PANGKALPINANG — Dalam upaya mendukung transisi energi bersih dan mengurangi dampak perubahan iklim, PT Timah Tbk terus memperkuat komitmennya untuk menjalankan strategi dekarbonisasi yang terukur dan berkelanjutan.
Langkah ini sejalan dengan target net zero emissions yang dicanangkan pemerintah, serta menjadi bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.
PT Timah telah menyusun roadmap dekarbonisasi untuk mencapai target NZE (Net Zerro Emission) 2060 sesuai dengan paris aggrement yang sudah ditandatangani oleh pemerintah Indonesia.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan beberapa inisiatif yang telah dilakukan PT Timah untuk mendukung dekarbonisasi yakni; penggunaan bahan bakar terbarukan dari Solar ke B35.
Selain itu, dalam mengurangi dampak emisi dari penggunaan bahan bakar minyak pada mesin PLTD PT Timah melakukan PLNisasi pada Pabrik Peleburan dan mengoptimalkan efisiensi energi di seluruh lini produksi.
Upaya dekarbonisasi yang dijalankan PT Timah sejalan dengan roadmap yang sudah disusun dan dimonitoring. Pencapaian penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) setiap bulannya sesuai dengan target penuruan Emisi GRK yang sudah ditetapkan.
“Salah satu langkah utama yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan strategi dekarbonisasi yakni menjalankan roadmap dekarbonisasi yang telah dilakukan Perusahaan seperti melakukan PLNisasi, peningkatan efisiensi energi,” ujar Anggi.
Inisiatif lainnya yang dilakukan yakni dengan Pengurangan konsumsi energi fosil melalui peningkatan efisiensi energi. Penggunaan energi ramah lingkungan dalam kegiatan operasional. Pengurangan karbon untuk bisnis yang berkelanjutan. Tersedianya aset-aset dengan berteknologi tinggi yang ramah lingkungan. Investasi pengembangan bisnis dengan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Implementasi Solar Photovoltaic pada Area reklamasi air jangkang dan selinsing sebesar 10 kWP, Implementasi Biodiesel B35 yang akan dilanjutkan sampai dengan B100 sesuai dengan ketersediaan teknologi yang ada.
Modifikasi peralatan penambangan serta perawatan peralatan untuk memastikan energy yang dipakaidigunakan secara efisien dan konversi alat angkat angkut dari energi fosil ke energi listrik.
“Inisiatif yang dilakukan PT Timah diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan dalam menghadapi tantangan industri global yang semakin berorientasi pada ekonomi hijau,” ucap Anggi.(Red)