PDIP Resmi Usung 4 Pasang Cabup – Cawabup se Babel, Ustadz Imam: Satu Kata, Harus Menang

Adhyaksanews, Bangka Belitung — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya resmi menetapkan empat pasang Calon Bupati-Wakil Bupati yang diusung untuk empat kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (31/7/2024).

Sementara sisanya dua kabupaten dan satu kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, direncanakan akan diumumkan pada Kamis (1/8/2024).

Keempat pasangan Calon Bupati dan Cawabup tersebut antara lain, untuk Kabupaten Bangka Selatan, PDIP tetap akan mengusung Riza Herdavid-Debby Vita Dewi, yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati dan Wabup Kabupaten Bangka Selatan.

Untuk Kabupaten Bangka Tengah, PDIP mengusung pasangan Algafry-Efrianda. Saat ini, Algafry juga masih menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bangka Tengah.

Sedangkan untuk Kabupaten Bangka, PDIP mengusung petahana yakni Mulkan sebagai Calon Bupati. Mulkan dipasangkan dengan pendatang baru yang juga merupakan kader PDIP, yakni Ramadian.

Untuk Kabupaten Bangka Barat, PDIP mengusung Markus, yang juga sempat menjadi Bupati Bangka Barat menggantikan posisi Parhan Ali yang meninggal dunia saat menjabat Bupati Bangka Barat.

Saat itu, Markus merupakan Wakil Bupati Bangka Barat berpasangan dengan Parhan Ali.

Untuk Pilkada Bangka Barat 2024 ini, Markus dipasangkan dengan H Yusderahman.

“Iya betul, hari ini kita baru mengumumkan empat pasang. Insya Allah besok akan kita umumkan lagi tiga pasang lainnya, yakni Pangkalpinang, Belitung dan Belitung Timur. Kemungkinan juga Calon Gubernur dan Cawagup akan kita umumkan segera,” ujar Ketua Bappilu PDIP Bangka Belitung Ustad Imam Wahyudi.

Mengapa tidak langsung mengumumkan pasangan tujuh daerah? Jawab Ustad Imam, bahwa mereka cukup berhati-hati dan fokus dalam menentukan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung pada Pilkada 2024 mendatang.

Diakui Ustadz Imam, proses dalam menentukan Calon Bupati-Cawabup dan Calon Gubernur-Cawagub sebenarnya tidak alot.

Hanya saja, kata Ustadz Imam, dalam hal ini PDIP cukup berhati-hati dan harus memperhatikan beberapa hal yang merupakan standar politik PDIP.

“Tidak alot. Memang, kita sebagai partai pemenang harus memperhatikan beberapa hal, seperti popularitas, elektabilitas dan akseptabilitas di tengah masyarakat,” tukas Ustadz Imam.

Dalam proses penentuan para pasangan calon tersebut, lanjut Imam, pihaknya juga melakukan musyawarah mufakat bersama para kader di tingkat bawah.

Selain itu juga melibatkan masukan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan berbagai pihak yang dinilai bisa memberikan masukan yang tepat terhadap para calon yang akan diusung oleh PDIP.

“Agar calon yang kita usung itu murni mendapatkan perhatian rakyat, dan juga mendapatkan dukungan rakyat,” ungkap Ustadz Imam.

Kerja cerdas ini, kata Ustadz Imam, agar PDIP yang merupakan partai pemenang Pemilu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bisa berkontribusi maksimal dalam memenangkan seluruh kepala daerah di Bangka Belitung.

“Semua potensi kita gerakkan dan kita maksimalkan. Karena kita tentu ingin para calon ini nantinya menjadi pemimpin yang dekat, dicintai dan mencintai rakyat. Dengan begitu, kerja nyata para calon ini yang nantinya terpilih, akan benar-benar dibutuhkan dan bisa mensejahterahkan rakyat,” jelas Ustadz Imam.

Diakui Ustad Imam, untuk mencapai harapan kesejahteraan rakyat, yang merupakan visi dan misi Partai, maka seluruh kader harus bergotong-royong, berkolaborasi dan bekerja keras memenangkan Calon Kepala Daerah yang diusung oleh PDIP.

“Satu kata yang kita sampaikan dan tegaskan kepada para kader, yakni Kita Harus Menang di seluruh daerah dengan bermartabat. Istilahnya akan kita sapu bersih, bukan sapu kotor,” tegas Ustad Imam. (b5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *