Adhyaksanews, OKU Timur–Adhyaksa News- Rumah sakit Islam – At-Taqwa Gumawang terletak di Kabupaten OKU Timur yang terlihat sangat indah tersebut, mulai dari pemandangan dan juga ruangannya ternyata disisi lain pelayanannya terkesan kurang baik dan tidak maksimal terhadap pasien.
Sejatinya, pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, apalagi pelayanan kesehatan merupakan pemeliharaan atau peningkatan status kesehatan melalui usaha preventif (pencegahan). Karena sistem pelayanan kesehatan akan berjalan baik apabila memiliki mekanisme pembiayaan, tenaga kerja yang baik dan dibayar dengan memadai, sehingga fasilitas kesehatan terpelihara, dan pemberian obat-obatan yang berkualitas.
Ironisnya, berbeda halnya dengan salah satu pasien Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur yang dikenal dengan sebutan nama Junaidi mengaku kalau ia kurang puas dalam pelayanan rumah sakit tersebut.
Pasalnya, Junaidi sudah 3 malam berada di rumah sakit islam tepatnya dirawat di ruangan C3. Ia merasa sangat kurang baik dalam pelayanan terhadap pasien. Faktanya, beberapa kali ia mengeluh kesakitan dadanya kurang lebih jam 2 malam, sembari dibantu istrinya beberapa kali melapor ke pihak perawat, namun anehnya perawat itu mengacuhkan saja. Parahnya lagi, setelah ketiga kalinya istrinya melapor bahwa suaminya (pasien) sesak dada ternyata perawat malah menyuruh istri pasien tersebut memasang oksigen sendiri.
“Iya, saya beberapa kali melaporkan suami saya sesak dada namun nggak di hiraukan sama sekali setelah tiga kali saya melapor ke perawat malah saya di suruhnya memasang oksigen sendiri, saya kalau pun bisa saya sudah rawat sendiri suami saya di rumah” ungkap istri pasien.
Seraya menambahkan, kedatangannya ke rumah sakit untuk mengobati suami yang sakit parah, tetapi Ia merasa Rumah Sakit tersebut membuat kekecewaan warga OKU. “kami makanya datang ke rumah sakit karna mau berobat pak karna kami nggak bisa berobat sendiri, ini berada di rumah sakit malah di gituin sama salah satu perawatnya” tambahnya
Rupanya, bukan hanya junaidi saja mengalami hal tersebut, ternyata ada pasien yang lain menglamai yang sama. Dia adalah pasien baru masuk ruangan c3 juga mengalami hal serupa, karena beberapa kali melaporkan dada sesak namun seperti tidak di hiraukan. “Iya benar sekitar jam 4 sore ada salah satu pasien perempuan yang baru masuk dan di ruangan ia merasakan sesak dadanya namun perawat seperti tidak menghiraukan” jelas Junaidi, yang merupakan pasien RS Islam At-Taqwa Gumawang tersebut.
(RED)