Adhyaksanews, Kalimantan Tengah — Pembangunan rehab jembatan yang masuk kedalam Desa Tapen yang menyerap Dana yang sangat besar.
Salah satu masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya saat ditemui awak media mengatakan, bahwa Dana desa Tapen setiap tahun tidak ada bukti bangunan yang jeles, bahkan kalau sudah ada dana .Desa masyarakat belum pernah di undang atau di beritahukan, Seharusnya Selaku Kepala Desa harus transparan dan terbuka kepada masyarakat,” ujarnya. Selasa, 23/07/2024.
” Ia juga menambahkan, contohnya di tahun 2022/2023 cuma ada Satu Pembangunan kantor Desa itu pun belum selesai pembangunannya masih mangkrak alias belum selesai,” jelasnya.
Tidak sampai itu Awak media langsung menemui salah satu tokoh masyarakat yang juga minta namanya tidak disebutkan,” Ia juga menjelaskan,” pembangunan Jembatan yang masuk ke dalam Desa Tapen tersebut ternyata bukan membangun tapi rehab menganti lantainya saja.
” Kami sangat kaget melihat Kondisi Pembangunan jembatan ini tidak sesuai dengan besar nominal Dananya yg sempat saya baca di Spanduk yang terpampang di dinding pos siskamling desa Tapen muara jalan masuk disitu tertulis besar nominal dananya sebesar ( 41 juta rupiah ) saya selaku masyarakat juga kaget melihat ada kejanggalan nominal Dana desa tersebut,” jelasnya
” Kami sebagai masyarakat melihat langsung pengerjaan jembatan tersebut hanya di ganti lantainya saja tiang dan pagarnya masih memakai tiang yang lama, sedangkan tukang untuk pengerjaannya bukan masyarakat Desa Tapen.
Selanjutnya, kami masyarakat belum pernah di ajak untuk ikut mengerjakan setiap ada pembangunan selalu di kerjakan oleh mereka sendiri dan Para perangkat desa saja yg ikut mengerjakannya.
Sedangkan himbauan dari Bapak Presiden Joko Widodo tentang pengawasan dana desa masyarakat dan Media harus ikut memantau terkait dana Desa, mengingat setiap tahun dana desa yg di keluarkan oleh pemerintah pusat sangat besar sekali”, tutup tokoh masyarakat Desa Tapen.
Kepala Desa Tapen saat dikonfirmasi Awak Media melalui Via
WhatsAppnya tanggal (5/7/204), namun sampai berita ini ditayangkan tidak ada tanggapan dari kepala desa tersebut.
( Editor : Ratna, Kaperwil kalteng )