Adhyaksanews.online, BELITUNG–Rabu (10/1/2024), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen.SDA) Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung, mengadakan “Pembangunan Situ Konservasi Kolong Minyak” Kabupaten Belitung Timur (Beltim) yang di mulai pada 1 Februari 2023 lalu, disinyalir kualitasnya diragukan. Pasalnya, pekerjaannya terkesan tergesa-gesa alias “dikebut” oleh pelaksana tanpa melihat mutu dan kualitas. Akibatnya, lantai pada permukaan terlihat kasar dan tidak merata sehingga menyisakan banyak titik dan genangan air.
Proyek multiyear (red-berkelanjutan) yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp. 4.640.000.000 (Empat Miliar Enam Ratus Empat Puluh Juta Rupiah) tersebut sebelumnya dikerjakan oleh CV. Cipta Graha Rahayu dan konsultan Supervisi PT. Triexnas KSO PT. Gumilang Sejati ini sempat molor dari waktu 240 hari kalander sehingga pekerjaan diperpanjang hingga 40 hari kedepan.
Ironisnya, pembangunan Situ Kolong Minyak Belitung Timur itu terkesan “dikebut” oleh pelaksana tanpa melihat mutu dan kualitas pembangunan. Akibatnya, lantai pada permukaan terlihat kasar dan tidak merata, bahkan menyisakan banyak titik genangan air sehingga tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi kualitas pembangunan pada lanjutan ditahun depan.
Terlepas dari itu, Wartawan Adhyaksanews menyambangi Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) yang kerap dipanggil Agus. Saat dikonfirmasi Adhayaksanews, terkait pembangunan tersebut Ia mengatakan, bahwa kegiatan itu sudah rampung pada waktu yang ditentukan, dan kegiatan pembangunan akan dilanjut ditahun mendatang. “Alhamdulillah sudah selesai dan akan dilanjutkan paket baru tahun 2024 untuk penuntasan program penataan,” tulis dirinya saat dihubungi melaluiĀ WhatsApp, Selasa (19/12/23).
Disinggung, mengenai mutu dan kualitas pekerjaan, seperti lantai yang kasar pada permukaannya tidak rata bahkan banyak titik genangan air yang menyisakan sampah kayu. Selain itu, kayu-kayu yang masih menempel ditiang pancang belum dilepas. Dengan demikian, tidak membuat suatu bangunan tersebut terlihat indah bahkan seperti belum selesai dikerjakan.
Menurut Agus, bahwa ditahun depan nanti (red-2024) pembangunan lantai akan dilanjutkan pemasangan keramik berbahan batu alam. “Iya untuk kegiatan tahun depan 2024 nanti akan dipasang lantai dengan dasar batu alam. Sedangkan untuk kayu-kayu akan nanti akan dibersihkan semua,” Ujarnya.
Agus berharap agar kegiatan tersebut mendapat dukungan dan dikawal masyarakat. “Tolong bantu kawal tahun depan kita tuntaskan supaya cantik. Sekarang lagi proses tender, mudah-mudahan Februari sudah tandatangan kontrak,” tandasnya.
(Pit–Adhyaksanews)