Peningkatan Status Level Awas, Pemerintah Halmahera Barat Siap Evakuasi warga

Adhyaksanews, Halbar (Maluku Utara ) — Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara akan melakukan kesiapan antisipasi dalam evakuasi warga yang terdampak erupsi gunung ibu dan apabila status gunung erupsi dinaikkan pada level IV(Awas).( kamis, 16/01/2025 ).

PJ. Sekda Halmahera Barat Julius Marau mengatakan, kesiapan yang dimaksud itu yakni titik-titik lokasi pengungsian, kemudian transportasi dalam mengevaluasi warga ke lokasi pengungsian.
Untuk itu kami juga sudah membahas kesiapan logistik, dapur umum apabila pada pendataan warga yang terkena dampak erupsi harus diprioritaskan,”Tuturnya.

” Dalam kesiapan logistik dan dapur umum harus mengetahui soal data pengungsian, kemudian tekhnisi itu ditangani satu pintu oleh dinas kominfo.
Julius mengungkapkan, ada rekomendasi khusus untuk perluasan sektoral, sehingga sudah masuk pada beberapa persen dari status awas
dan sampai tadi malam masih ada aktivitas letusan yang terpantau dari pos pemantau (PGA Ibu), Itu terjadi karena letusan beberapa kali seperti letusan kecil-kecilan yang sudah mencapai di angka 3 ribuan km,“Ungkapnya.

” Julius juga menyampaikan bahwa, sampai saat ini sejumlah titik pemukiman warga di kecamatan tabaru dan kecamatan ibu tengah sudah terkena dampak dari abu gunung disertai adanya lontaran batu-batu kecil.
Abu gunung ini lebih ke arah selatan di desa tahafo, to gila wayoli dan togala sanger, sampai ke ibu tengah serta wilayah tabaru. Sementara lontaran batu-batu kecil ke arah timur yakni desa kie ici dan desa naga,”kata Julius.

Dalam hal ini dinas kesehatan beserta satuannya yakni puskesmas yang berada di wilayah tabaru dan wilayah ibu juga sudah dikorsdinasikan untuk memantau secara aktif perkembangan masyarakat di daerah yang terkena nampak abu gunung.
Dinas kesehatan juga harus aktif memantau, jangan sampai ada warga yang mengalami gangguan pernapasan aktibat terkena abu vulkanik supaya segera ditangani.
Harapan Bapak Julius kepada seluruh warga di 2 kecamatan agar tidak menanggapi isu-isu yang mengakibatkan kepanikan,” tutup Julius.

(*Michel.HT*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *