Perayaan Maulid Nabi Muhamad SAW dimeriahkan Dengan Tradisi Subu Basah

adhyaksanews.online, Liang

Dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW 12 robiul awal 1445 hijriah/28 september 2023 masyarakat desa Liang kecamatan Liang kabupaten Banggai kepulauan,sulteng merayakannya di mesjid mesjid yang ada di desa Liang.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW rabu 27 september 2023 di rayakan di Musholah mesjid Al-Ikhwan Liang dengan mengadakan pembacaan doa oleh Imam mesjid yang di hadiri oleh Camat Irpan Majang.SH,Kades desa Liang dan perangkatnya,ketua BPD,serta tokoh dan masyarakat desa Liang.

Dan sudah menjadi tradisi di masyarakat setiap menyambut perayaan Maulid nabi Muhamad SAW,para ibu ibu membawa kue kue dan minuman air panas dan juga ada yang membawa dalam bentuk minuman ringan teh kotak ale ale,snack snack yang paling di gemari dan di cari oleh anak anak.

Setelah selesai pembacaan Doa oleh Imam mesjid Hasanudin Lasida(papa ipang) kemudian di lanjutkan dengan saling berbagi kue kue yang di bawa dalam perayaan tersebut,yang paling di tunggu tunggu oleh anak anak adalah bagian saling berbagi dan mengumpulkan kue kue dan snack yang ada untuk di bungkus(tibul) dan di bawa pulang ke rumah.

Tradisi Baca Doa dan makan kue yang di bawa oleh masing masing keluarga sebagai wujud rasa syukur masi dapat merayakan Maulid nabi muhammad SAW di tahun ini secara bersama sama di mesjid.dan di lanjutkan dengan tradisi subuh basah kata salah seorang tokoh masyarkat Desa Liang Rusman Alisi(papa nova)

Menurut papa Nova, tradisi Subuh Basa (Doa Subuh)ini sudah mulai jarang di laksanakan di desa lain mungkin hanya tinggal satu..dua yang masi merayakan.tradisi subuh basah.

Tradisi Subuh basah ini masi tetap di pertahankan di desa Liang.perayaan menyambut Maulid nabi dengan pembacaan Doa yang di laksanakan oleh kelurga kelurga di tiap tiap rumah dan di lakukan saling silarurahmi berkunjung satu sama lain ke rumah rumah keluarga,kerabat yang berada di desa Liang.

Ada yang sudah mulai melakukan pembacaan Doa jam 1 subuh karena mengundang imam untuk membacakan doa.sehinggga,imam bergantian hadir di rumah lainnya untuk membacakn doa pula.

Sampai menjelang pagi hari ramainya masyarakat yang saling berkunjung untuk hadir mendoakan di kelurga kerabat ,sodara dan tetangga juga menikmati jamuan keluarga.

Mungkin inilah arti kata basa subuh di mana perayaan menyambut Maulid yang di lakukan saat subuh dengan menikmari sajian air panas,kopi maupun teh juga sajian hidangan makanan ketupat,berbagai jenis makanan ayam kari,coto yang di sediakan oleh kaum keluarga,dan yang paling menarik setiap yang berkunjung pulangnya mendapat bungkusan makanan dari kelurga yang di kunjungi.

( Victor reppie – Adhyaksa news )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *