adhyaksanews.online, Morut ( Sulteng )
Proyek Bedah Rumah Penuntasan Kemiskinan Extrim Balai Perumahan Wilayah II Sulawesi Tengah (Sulteng) di Desa Kolo Bawah Kecamatan Mamosalato Morowali Utara ( Morut ) tidak tepat sasaran alias mangkrak.
Demikian dikatakan Kepala Desa Kolo Bawah Aceng Haya saat ditemui Media ini Kantor Desa belum lama ini.
Proyek Bedah Rumah di Desa Kolo bawah berjumla Rp1,1 miliar untuk pembelian bahan Bangunan bagi 59 KK. Sementara upah tukang per KK 2 juta 500 ribu dengan jumlah 147 juta 500 ribu rupiah dari dana PKE tahun Anggaran 2022
Aceng menambahkan Pimpinan Proyek bedah rumah dari Balai Perumahan Wilayah II Sulawesi Tengah (Sulteng) tidak ada koordinasi dengan desa terkait Bedah Rumah tersebut.
Mereka turun mendata sendiri warga di Desa Kolo Bawah bahkan ada Ibu Rumah Tangga yang mereka foto untuk dokumentasi tapi tidak mendapat bantuan Bedah Rumah.
“Yang jelas kami sebagai Aparat Desa tidak dilibatkan baik itu pendataan warga maupun pengawasan,” jelasnya.
Dari hasil Investigasi Media ini di lapangan, dari 59 rumah yang mendapat batuan, hanya kurang lebih 10 rumah yang layak mendapat bantuan, selebihnya layak huni.
Anehnya mereka diberikan bantuan Bahan Bangunan seharga 20 juta per Kepala Keluarga (KK) dengan upah kerja tukang 2 juta 500 ribu, mereka jual bahannya, upah tukang mereka ambil.
Sementara warga yang betul betul rumahnya tidak layak huni, tidak mendapat batuan.
Media ini juga mempertanyakan pada Dinas PUPR Morut tentang Proyek Bedah Rumah di Desa Kolo dan mereka juga tidak dilibatkan.
Kepala Desa Kolo Bawah, Aceng Haya berharap Kepada Pemerintah, proyek yang akan turun di desanya sebelum melaksanakan kegiatan, koordinasikan dengan Desa agar tidak seperti ini.
( Tim Adhiyaksanews )