Adhyaksanews, Manggar–Dugaan kurangnya antisipasi dan tidak matangnya perencanaan yang dilakukan pada pihak konsultan ataupun pelaksanaan pekerjaan proyek, Pembangunan Pagar SMK Negeri 1 Manggar ambruk. Akibatnya, Ketua DPC Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Belitung Timur angkat bicara.
Proyek yang menelan anggaran APBD tahun 2023 sebesar Rp. 560.000.000 yang dikerjakan CV. PGL tersebut dinilai masyarakat terindikasi kurang matang, akibatnya kwalitas kekuatan kontruksi bangunanpun diragukan, kendati masih ada masa pemeliharaan. Hal tersebut seperti yang disampaikan Ketua DPC Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Belitung, Suryadi Wahid, Jumat (19/01/24) saat dikonfirmasi Adhyaksanews.
Menurut Suryadi, bahwa proyek pagar yang baru saja selesai dikerjakan itu seharusnya memberikan contoh kualitas yang baik pada diakhir pekerjaan. Namun ironisnya, mungkin dikarenakan perencanaan yang kurang matang, akibatnya proyek yang menelan biaya APBD Provinsi tersebut hasilnya kurang memuaskan. “Pekerjaan pagar SMK Negeri 1 Manggar, Kabupaten Belitung yang bersumber atas partisipasi masyarakat dalam membayar pajak, sangat saya sesalkan sekali pasalnya dibangun ditempat yang kurang pas, ini benar-benar seperti kurangnya antisipasi dan perencanaan yang matang”, tandasnya
Suryadi-pun tak menampik, mengenai cuaca di Belitung saat ini memang pada kondisi musim hujan, akan tetapi kata Suryadi, apabila hujan menjadi sumber robohnya bangunan tersebut tampaknya kurang etis didengar. Karena menurut Suryadi adalah akar masalah yang sebenarnya terjadilah ialah lokasi proyek yang menjadi sumber malapetaka, karena dibangun di areal banjir, dan bisa tergenang air.
Ketua Ormas Belitung ini berharap agar pihak terkait bisa bertanggung-jawab atas insiden yang terjadi, dan agar sesegera mungkin diperbaiki. “Kok bisa pagar SMK Negeri 1 yang sementara ini baru selesai dibangun roboh. Saya minta kepada instansi terkait untuk harus segera diperbaiki”, tegas Suryadi Wahid. (pit)