Proyek Pembangunan Situ Konservasi Kolong Minyak di Beltim Tuai Kritikan Masyarakat.

Adhyaksanews, Belitung Timur – Pembangunan Situ Konservasi Kolong Minyak di Desa Lalang, Kabupaten Belitung Timur yang dimulai pada 1 Februari 2023 menuai kritik dari masyarakat setempat. Proyek yang bersumber dari dana APBN sebesar Rp. 4.640.000.000 ini dikerjakan oleh CV. Cipta Graha Rahayu dengan konsultan Supervisi PT. Triexnas KSO PT. Gumilang Sejati.

Menurut keterangan Yd warga setempat Desa Lalang yang diwawancarai, pembangunan situ konservasi tersebut telah mengalami beberapa permasalahan. Salah satunya adalah keretakan yang hampir menyeluruh pada area lantai. Sebagian dari keretakan tersebut telah ditambal menggunakan acian semen, namun hal ini membuat permukaan lantai tidak rata dan menyebabkan genangan air di area tersebut.

Bahkan menurut informasi Yd dapatkan, pihak pelaksana Pembangunan proyek ini juga mengalami keterlambatan dari waktu yang ditargetkan, yaitu 240 hari.

“Kami melihat ada keretakan hampir di seluruh area lantai situ konservasi ini. Hal ini membuat air tergenang di beberapa bagian, padahal proyek ini baru saja selesai,” ujar Yd, salah satu warga Desa Lalang, Selasa (14/5/24).

Selain itu, menurut Yd, warga juga menyoroti kualitas pengecoran pada lantai yang dinilai tidak maksimal. Terlihat adanya ketidakseragaman ketebalan pada beberapa bagian. Selain itu, kayu-kayu penyanggah tiang yang seharusnya sudah dilepaskan dari tiang pancang, masih belum dilakukan sebagaimana proyek pemerintah lainnya.

“Kami melihat ada ketidakseragaman ketebalan pada pengecoran lantai situ ini. Selain itu, kayu-kayu penyanggah tiang juga masih belum dilepaskan, sehingga bangunan terlihat belum selesai dikerjakan dan tidak indah,” tambah Yd.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Em, warga Desa Lalang. Menurutnya, permasalahan tersebut dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak pelaksana dan pemerintah daerah. Dirinya juga menyayangkan dengan anggaran besar yang telah dialokasikan, namun masalah di lapangan belum dapat terselesaikan dengan baik.

Lanjut Em, bahwa proyek pembangunan di desa mereka telah didanai dengan anggaran yang cukup besar. Namun, pada kenyataannya, masalah-masalah di lapangan belum dapat ditangani secara efektif oleh pihak yang bertanggung jawab. Hal ini tentu saja menimbulkan kekecewaan di kalangan warga, yang berharap agar pembangunan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Masyarakat berharap agar permasalahan yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti dan diperbaiki oleh pihak terkait, sehingga pembangunan situ konservasi ini dapat berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan manfaat bagi lingkungan serta masyarakat sekitar,” harap Em

Agus, Kepala SNVT PJSA Babel, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 16 Mei 2024, menyatakan bahwa ketebalan dan ukuran semua komponen sudah sesuai dengan gambar purna bangun (as built drawing). Untuk permukaan lantai, rencana penyelesaiannya pada tahun ini akan di finishing seluruhnya, dengan menggunakan keramik.

“Kami masih dalam tahap pemeliharaan. Jika ditemukan adanya kerusakan, kami akan segera memperbaikinya.” kata Agus

“Itu bukan keretakan pada struktur, melainkan hanya retakan pada poros. Meskipun demikian, kami akan memeriksa keseluruhan komponen terlebih dahulu. Tim kami akan melakukan pengecekan secara menyeluruh.” lanjutnya.Editor : Pipit

Pos terkait

banner 728×90 banner 728×90 banner 728×90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *